Selasa, 03 Januari 2012

Cerpenku


Ridho untuk Rara
Oleh: Dian Astuti
NPM :11601020002
Pagi itu sangat terik,suasana terasa hening tak terdengar sedikit pun suara ribut para siswa seperti biasanya, disini hanya terdengar suara burung-burung dari atas genteng sekolah sungguh pemandangan yang sangat langkah yang pernah kualami selama hampir tiga tahun aku bersekolah disini ,sekolah yang sangat kucintai”SMA BintangBandung”.Aku melewati gerbang dengan hembusan nafas yang sangat panjang dan jantungku pun berdetak sangat cepat,tapi aku tetap terpaksa tersenyum sama teman-temanku yang juga merasakan hal yang sama.Bel berbunyi tanda ujian akhir sekolah menengah atas dimulai tepat pada hari ini diseluruh sekolah menengah atas di Indonesia.Ternyata waktu berjalan begitu cepat dari yang aku bayangkan seperti mimpi sekarang aku dan teman-temanku hampir menyudahi perjalanan kami di SMA.Aku memasuki ruang ujian dengan penuh rasa opitimis tapi tetap merasa gugup aku juga melihat teman-temanku merasakan hal yang sama, kami harus memberikan yang terbaik tiga hari ini kami ingin meninggalkan sekolah ini dengan nilai yang memuaskan..
Ujian pun berakhir horee…..(teriak kami serentak) meskipun belum mengetahui hasilnya tapi setidaknya masa-masa menegangkan sudah terlalui.”Ra  kapan ni…? Tanya Imel kepadaku.”kapan apanya? .Kapan kamu nyatain cinta sama dia?” Ihh apaan sii kamu dia siapa lagi…?:” Siapa lagi kalau bukan Idolamu yang paling cakep itu yang bikin kamu selalu histeris kalau lihat dia. Hehehe.”ihh apaan si kamu Lebayyy..”iya tapi benar kan.Emm iya sih tapi masa aku diluan yang bilang cinta…harga diri guys”.Sekarang tuh udah jamannya globalisasi say banyak tu cewek yang nembak cowok diluan daripada kamu nyesal apalgi waktu kita sama-sama kan uda ga banyak bentar lagi kita kelulusan iya kalau kalian masih satu universitas kalau nggak gimana? Dan dengar-dengar  si Ridho mau kuliah diSingapura,kamu pikiran lagi deh daripada kamu nyesel seumur hidup.” Iya tapi aku takut, iya kalau dia juga mau sama aku kalau nggak gimana?.”kalau kamu nggak coba gimana kamu bisa tahu! Aku hanya bisa termenung mendengarkan kata-kata Imel sahabatku itu memang benar sih tapi aku nggak punya cukup keberanian untuk melakukannya.Aku memang sangat menyukai Ridho sejak lama sejak kelas1 SMA.Dia memang sedikit berbeda dengan cowok cakep kebanyakan.Walaupun punya wajah yang bisa jadi modal dia gonta-ganti cewek tapi dia nggak ngelakuin ituDi sekolahan nggak pernah terdengar dia punya cewek dan sampai sekarang aku pun nggak pernah lihat dia jalan sama cewek kebetulan dia juga satu kompleks sama aku.Bukan cuma itu dia  juga sangat jago main gitar dan dia juga dari keluarga yang cukup tajir.Bisa dibilang dia milikikin semua hal yang diidam-idamkan cewek  tapi bukan hal itu yang buat aku suka sama dia.Hari itu,tepatnya tanggal 26 september dua tahun yang lalu adalah hari yang paling berkesan untukku dan juga hari dimana bibit cinta dihatiku buat Ridho mulai tumbuh.Hari itu dia jadi penyelamat buat aku.Dia menolongku saat aku kecelakaan motor,aku tidak tahu apa jadinya kalau dia tidak ada saat itu dan langsung membawaku kerumah sakit dan aku sangat merasakan kebaikannya saat dia dengan sabarnya menungguku dirawat.Dan mengusap air mataku yang tak henti-hentinya menetes menahan rasa sakit akibat kecelakaan itu.”tenang Ra sakitnya Cuma sebentar aja ko,katanya menenangkanku.Ada apa denganku aku merasakan jantungku berdetak melihat Ridho,ga seperti biasanya aku melihat dia hampir setiap hari dikelas dengan pandangan biasa saja kali ini ada yang beda.Sepertinya semenjak kejadian itu aku jatuh cinta padanya,Perasaan yang pertama kalinya kurasakan pada mahluk tuhan yang namanya cowok.Tapi siapa aku? Apa aku pantas punya perasaan ini pada cowok sekeren Ridho.sadar dong ….Rara Melandani jangan mimpi Ridho mau sama cewek bukan siapa-siapa kayak kamu.Oh Tuhan… apa aku salah? Kalau dibandingkan sama cewek-cewek yang lain yang juga naksir sama Ridho aku nggak ada apa-apanya,Ranti,anak basket yang punya wajah imut banget itu,Aisyah ketua rohis yang kalem dan muslimah banget pasti semua cowok kagum sama dia,Dan Anggi super modelnya SMA Bintang.Dan masih banyak lagi yang lain yang nggak bisa aku sebutin.Cewek-cewek keren seperti mereka saja nggak bisa membuat Ridho jatuh cinta apalagi cewek sepertiku.
Malam ini Imel sahabatku datang kerumahku.Dia memaksa ku untuk nembak Ridho besok.
Rara:”Tapi Mil aku belum siap,aku butuh waktu.
Imel : sampai kapan sih Ra kamu siap, apa tiga tahun belum cukup?
Rara: Tapi Mil kamu lihat aku deh,apa aku pantas buat Ridho? Aku nggak mungkin sama dia.
Imel:nggak ada yang nggak mungkin didunia ini Ra,emm…kalau dilihat-lihat sih kamu tuh nggak jelek-jelek banget kok.hehehe
Rara: sialan kamu..
Imel menatap ku dengan seksama dari ujung kaki sampai ujung rambut,itu sangat membuatku risih,Duh Rara sayang pantas aja kamu nggak pernah dilirik sama cowok-cowok lihat deh gayamu nggak segar banget dilihatnya,kata Imel menatapku lesuh.Lihat deh rambutmu kalau nggak salah dari SMP modelnya nggak pernah diubah kan? “katanya sambil memegang rambutku.Kalau kamu begini gimana Ridho mau sama kamu melirik aja dia malas, “kata Imel.Jadi gimana dong Mil,kataku pasrah.ya kamu harus mengubah gaya kamu dong Ra.Tanpa basa-basi Imel langsung membawaku kesalon tantenya dan mengubah model rambutku dengan model terbaru.Kemudian Imel membawaku ketoko baju dan memiihkan aku baju juga model terbaru.Gimana Rara kamu terlihat lebih cantik dan lebih fresh kan?”kata Imel bangga.Aku hanya tersenyum menatap diriku sendiri dicermin.
Hari ini adalah pengumuman kelulusan dan tahun ini sekolahku patut bangga karena seratus persen siswanya lulus.Dan Rencananya hari ini juga aku akan nembak Ridho.Imel Ridho mana ya?”tanyaku.Aku juga nggak lihat dia tuh.”kata Imel.Duh tuh anak mana ya kataku sambil berjalan mencari Ridho.Tiba-tiba Imel menhampiriku.
Imel: Ra, Ridho…Ridho ….Ridho.( dengan suara melemah)
Rara:Apa sih Mil,Ridho mana?Kamu udah lihat dia?
Imel:Ra Ridho udah pergi ke Singapura tadi malam.Keberangkatannya dipercepat dan tadi orangtuanya datang ngurusin semua berkas-berkasnya dan nyusulin Ridho kesana katanya Boby mereka sekeluarga akan pindah kesana.
Air mataku tiba-tiba menetes.Entah apa yang kurasakan saat ini.Aku marah sama diriku sendiri          .Udah lah Ra jangan nangis.kata Imel memelukku.”Aku bodoh Mil aku nggak pernah dengerin kata-katamu sekarang aku nyesal banget udah nyia-nyiain waktu untuk nembak Ridho.Sekarang Ridho uda pergi.Apa aku masih bisa bertemu dia lagi? Air mataku terus menetes aku tidak kuat menahannya.Tadinya hari ini adalah hari yang paling mengembirakan untukku selain siswa sekolahku seratus persen lulus aku juga berpikir hari ini adalah awal yang baik untuk hubunganku dengan Ridho.Aku pulang kerumahku dengan mata yang masih bengkak.Aku langsung masuk kekamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada mama yang dari tadi menungguku dimeja makan untuk merayakan kelulusanku.Mama masuk kekamarku dan langsung memelukku.Mama memang selalu tahu jika aku ada masalah begitu pun hari ini.Aku merasa tenang dipelukkan mama dan mulai menceritakan semua kejadian tadi.
Hari ini tepat tiga hari sejak kejadian itu tapi aku belum bisa melupakannya dan tiga hari pula aku tidak pernah keluar rumah.”Udah lah Ra sampai kapan kamu begini terus,Hidupmu harus tetap berjalan meskipun tanpa Ridho dan kalau memang Ridho buat kamu pasti dia akan kembali,O iya besok kan kamu udah mulai kuliah pasti kamu akan menemukan suasana baru yang lebih menyenangkan dan nggak akan kepikiran Ridho lagi.Jadi kamu harus semangat untuk nyiapin diri buat besok hari pertamamu kuliah.Kata mama menyemangatiku.”Mama memang betul aku harus ngelupaiin Ridho dan memulai hidupku yang baru dengan semangat,kalau memang Ridho buat aku pasti dia akan kembali.”kataku dalam hati.
Hari ini adalah hari pertama aku kuliah.Tidak seperti biasanya mau berangkat kesekolah dengan penampilan apa adanya dan bisa dibilang selama ini aku tidak pernah memperdulikan penampilanku kesekolah.Tapi hari ini aku mulai memperdulikan penampilanku dari atas sampai bawah.Mama sampai geleng-geleng kepala melihatku.”Udah-udah Ra sampai kapan kamu ngaca terus nanti terlambat lagi,kamu udah cantik banget ko sayang,kata mama sambil tersenyum kepadaku.”ya ma ini uda mau berangkat ko,kata ku sambil memakai sepatu putih kesayanganku.
Aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung jurusan bisnis manajemen dan tetap satu jurusan dengan Imel sahabatku.’’Duh akhir-akhir ini  tugas  banyak banget sih ,kata Imel  mengeluh sambil melahap bakso dikantin langganan kami.”iya nih kepalaku juga pusing ni mikirin tugas,ditambah lagi besok kan ada seminar jadi besok kita nggak ada libur deh,kataku kesal.
Hari ini aku dan Imel terpaksa menghadiri seminar.’’kalau bukan seminar ini wajib bagi kita mahasiswa baru nggak mungkin deh aku datang mending tidur dirumah,”bisik Imel kepadaku dan aku hanya bisa tertawa mendengar ocehan temanku itu.Kami masuk ruang seminar yang cukup besar itu.Wah rupanya banyak juga pesertanya,’’kataku dalam hati.”Ra dengar-dengar pesertanya bukan dari kampus disini aja tapi mahasiswa Indonesia yang kuliah diluar juga ikut berpartisipasi loh,”kata Imel.”O yah,”kataku datar.Tiba-tiba seorang cowok mengenakan almamater yang berlambangkan salah satu universitas yang ada di Singapura menghampiri kami.”hai,katanya akrab.”kamu kenal dia Mil,”kataku setengah berbisik pada Imel.”masa kalian lupa sih sama aku?katanya sambil melototkan matanya.Aku dan Imel bingung.Aku memperhatikan lelaki itu dari ujung kaki sampai atas rambut dan diotak ku mulai muncul seseorang yang selama ini aku harapkan kehadirannya,seseorang yang membuatku menyesal di hari terakhirku di SMA,Yah nggak salah lagi dia adalah Ridho.”wow makin cakep aja ni anak,”spontan aku mengatakannya pelan.”kamu juga makin cantik  kok Rara Melandani,”kata Ridho tersenyum kepadaku.Aku hanya tersenyum malu.’Duh malu-maluin banget sih kamu Rara,kok dia bisa dengar sih.,”kataku dalam hati.Aku dan Ridho tiba-tiba terdiam kaku.”apa kabar kamu Ridho,”kata Imel mencairkan suasana.”Aku baik ,Kalau kalian berdua gimana?,’’tanya Ridho.”kami baik kok ya kan Ra,”jawab Imel.Gimana kuliah kalian,’tanya Ridho lagi.”yah ,gitu deh tugas numpuk,’’jawab Imel sambil tertawa.Tiba-tiba pembicaraan kami terhenti karena seminar akan segera dimulai.Sepanjang jalannya seminar aku tidak memperhatikan sama sekali aku sibuk sendiri dengan perasaanku yang campur aduk karena Ridho muncul lagi dan sesekali aku melirikkan mataku kearah Ridho begitu pun sebaliknya dan sesekali kami pun berpandangan.’’Sadar Ra jangan mulai lagi,selama ini kamu uda ngelupain dia jangan mulai lagi perasaan itu,’’kataku dalam hati.Seminar pun selesai aku berdiri dari tempat dudukku dan bergegas dengan cepat untuk meninggalkan ruangan itu.Tiba-tiba Ridho memanggilku.
Ridho: Rara ada sesuatu yang aku mau katakan sama kamu.(kata Ridho dengan raut muka serius)
Rara: Ada aa..apa( jawabku gugup)
Ridho: kayaknya nggak enak deh kalau ngomong disini kamu ikut aku sebentar ya?
Ridho menarik tanganku dan memmbukakanku pintu mobilnya untukku.
Kami tiba diTaman yang ada dipertengahan kota diBandung.
Ridho: Ra…Ra aku mau ngomong sesuatu sama kamu yang nggak sempat aku ungkapin sebelum aku pergi ke Singapure.
Rara: apa….?
Ridho mendekatkan wajahnya dan menatapku tajam,Duh apa sih yang mau dikatakan Ridho,Duy… ternyata dilihat makin dekat Ridho makin cakep aja.’’kataku dalam hati.Aku hanya menundukkan kepalaku untuk menutupi ekspresi wajahku yang grogi.
Ridho: Ra aku suka sama kamu.
Aku hanya terdiam dan masih bingung,apa aku mimpi,atau aku salah dengar kata-kata Ridho barusan.
Ridho: Rara…Rara…Rara(memanggil namaku berulang-ulang) kamu dengarkan yang aku ngomongin barusan?
Rara: yang mana? kayaknya aku nggak dengar deh,bisa diulang nggak.(sambil pasang wajah bingung)
Ridho: oke.. kamu dengar ya baik-baik.Rara Melandani aku suka sama kamu.
Ya ampun apa benar Ridho suka sama aku,”kataku dalam hati.Aku hanya terdiam aku bingung harus bagaimana,aku sangat …sangat… sangat senang.
Rara: kok bisa( setengah nggak percaya)
Ridho: yah Ra aku sudah suka sama kamu sejak SMA,sejak aku pernah nolongin kamu,kamu ingatkan?
Rara: Bagaimana mungkin aku lupa ,kejadian itu sangat berarti untukku.(kataku dalam hati).
“kamu cewek istimewa buatku,kamu berbeda dengan yang lain,aku suka kamu yang biasa aja tapi punya cinta yang luar biasa untukku,Aku tahu semuanya Ra,tentang kamu dihari akhir kita diSMA itu.”sambung Ridho.Aku sangat terkejut
Rara: Da…dari mana kamu tahu?(tanyaku malu dan terkejut)
Ridho: Boby,sahabatku itu yang memberitahuku saat aku menelponnya
“pantas aja,Boby kan teman dekatnya Imel dan Imel adalah sahabat sekaligus teman curhatku,”kataku dalam hati.
Ridho: makasih ya Ra karena udah cinta sama aku,itu berarti banget buat aku.
Ridho tersenyum kepadaku.”jadi gimana Ra kamu mau kan jadi pacarku?
   Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku.”Ya Tuhan aku nggak nyangka sekarang aku jadi pacarnya Ridho dan Ridho sekarang milikku.Benar kata mama kalau Ridho memang untukku pasti dia akan kembali.
                           Hehehe thanks god…….
                          


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar